Tuesday, September 7, 2010

Alternatif Output Produksi Komoditas Peternakan

Dalam awal-awal beternak, kadangkala kita merasa senang melihat persentase populasi ternak yang lumayan dan berkondisi sehat. Tapi tidak lama kemudian kita bingung karena harus memasarkannya kemana. Ke restoran-restoran besar, ditolak karena mereka sudah punya langganan. Ke pasar, tidak punya koneksi. Ini biasanya terjadi kepada peternak yang masih newbie/pemula. Sehingga kurang perencanaan dan strategi marketing. Ingat lho wahai para anak kandang, beternak juga bukan asal beternak. Tapi harus ada segi penjualan dan marketing.
Jangan berputus asa, jangan berkecil hati. Itu hanya sebuah tantangan. Kita bisa mensiasatinya dengan salah satu cara ini, membangun rumah makan sendiri. Memang membutuhkan modal lagi, akan tetapi mulailah dari membangun rumah makan yang sederhana sekali. Sehingga kita dapat melakukan penekanan cost supaya tidak terlalu melambung tinggi.
Bagaimana dengan koki nya? Ya bila diusahakan mudah-mudah susah. Anda bisa belajar memasak dari buku-buku resep dulu saja. Untuk pertama-tama ini, anda dapat belajar resep yang sederhana saja dulu, yang selanjutnya bisa dikembangkan.
Oh, saya kan peternak, pasti sibuk beternak dong. Bila anda sibuk beternak dan susah untuk mendirikan restoran sendiri, coba cari rekan yang pandai memasak. Bisa pria, bisa juga wanita. Tergantung skill yang anda butuhkan untuk dijadikan koki. Diusahakan orang yang sudah akrab dulu saja yang dijadikan rekanan. Hal ini dilakukan supaya mudah untuk mendiskusikan kesepakatan kerja dan lebih leluasa dalam mengutarakan pendapat. Tapi ya itu pintar-pintarnya saja calon si perekrut.
Tips dalam pemasaran. Setelah anda dapat mendirikan warung sederahana tersebut, lakukan promosi yang sinergis dan efektif. Apabila kita pertama kali membuka sebuah resto, dalam melakukan promosi pembukaan restoran pertama kali biasanya pihak restoran menggelar makan gratis untuk menarik perhatian konsumen. Menurut hemat saya, cara tersebut kurang ampuh untuk digunakan. Karena konsumen yang datang untuk makanan gratis tersebut sudah tersugesti makanan yang ada di restoran kita gratis. Jadi, konsumen yang datang pertama kali dengan makanan gratis biasanya enggan datang lagi yang kedua kalinya untuk makanan yang berbayar.
Salah satu yang bisa dilakukan anda untuk berpromosi adalah dengan menerapkan promosi beli awal dan atau beli akhir gratis. Contoh yang memesan pertama kali pada hari ini gratis. Orang-orang akan mengantri hanya sekedar mendapatkan yang gratis. Kenyataannya hanya satu orang yang akan dapat. Cara ini bisa dimodifikasi sedemikian rupa oleh anda. Bagaimana pintar-pintarnya anda saja.
Kembali lagi dari sisi peternakan. Kita bisa suplai ke restoran kita sendiri dengan mudah. Dan menurut perhitungan saya, lebih menguntungkan dari pada kita menjual ayam hidup atau karkas ke resto-resto. Dan bisa juga anda beriklan dan berpromosi tentang farm anda di resto sederhana milik anda tersebut. Misalnya dengan tulisan "Resto 'X' kami disuplai oleh 'Y' Farm. Dijamin halal dan sehat.". Apalagi jika makanan yang dihasilkan resto anda enak-enak. Pasti ada konsumen yang kemudian hari melirik dan tertarik pada farm anda. Sehingga resto anda maju, dan farm anda pun diketahui khalayak banyak.
Dalam usaha anda jangan lupa mengutamakan kesehatan produk ternak dan kehigienisan, serta penting juga sertifikasi HALAL. Utamakan juga kepuasan konsumen. Karena baik-buruknya usaha kita tergantung pada penilaian konsumen. Dan jangan lupa, dalam berusaha yang baik adalah dengan berdo'a juga yang baik. Agar usaha kita diridhai oleh-Nya....Amin
Semoga jadi inspirasi bagi pembacanya....

Terima kasih. Mohammad Firli Dzulmardian

No comments:

Post a Comment