Anggap saya punya seorang teman yang sering curhat betapa hidupnya sengsara dan susah. Ya, susah. Padahal apabila melihat fisiknya, dia mempunyai pekerjaan yang gaji nya di idamkan kebanyakan orang di generasi kita. Anggap juga gaji nya sebanyak 8 digit!
"SENGSARA DARI MANA BOS GAJI 8 DIGIT?" Wwkwkwkwkwk. Asli, itu pun yang saya pikirkan ketika mengetahui penghasilan dia dalam satu bulan. Sampai saya mendengar keluhannya.
Ternyata gaji dia habis bray sebenernya. Sisa dikit lah. Dia punya cicilan mobil yg agak bagusan juga. Tapi cicilan mobil itu pun tidak banyak mengurangi jumlah gajinya. Terus belum nikah juga. Lantas apakah yang membuat dia sebegitu 'Sengsara'-nya?
GAYA HIDUP alias LIFESTYLE telah merenggut semuanya. Gaji nya hampir habis untuk 'terlihat' lebih kaya di depan orang lain. Yang dia pikirkan hanya 'gimana penampilan hari ini yang mau di upload di sosmed' dan sekelumit hal2 remeh temeh lainnya yang harus dia tunjukan kepada orang lain agar dia sendiri di cap 'kaya'.
"Kalo karena Lifestyle gitu, yaudah lah ya tinggal berhentiin kebiasaan GAYA HIDUP BOROS nya".
Sepenggal kalimat di atas gampang sekali di ucap namun sukar untuk meninggalkan kebiasaan seperti itu TANPA NIAT YANG POL! Beneran, dan percaya, saya juga sudah memberikan saran seperti itu.
Namun saran tidak sesimpel kelihatannya. Dia tidak bisa begitu saja menghentikan kebiasaannya. Dia mempunyai 'fear' atau ketakutan ketika dia berhenti dan orang lain memandang dia orang non-KAYA.
Ya, keinginan untuk 'dilihat orang lain' sebagai orang kaya didepan umum dan di sosial media sudah seperti CANDU. Agak susah dihilangkan kecuali jadi MISKIN BENERAN.
Ini adalah masalah serius yang mengintai bagi generasi Millenial. Kurangnya perhatian terhadap kehidupan sendiri dan komunitas kecilnya serta maraknya social media sebagai ajang pamer membuat mereka lupa akan hakikat 'kekayaan' yang hakiki.
Social media memang diciptakan untuk bisa show off. Tapi terlalu berlebihan dan menjadi CANDU itu sangat tidak baik. Apalagi sampe ngutang sana sini dan tipu sana sini untuk membiayai kebutuhan gaya hidup agar bisa pamer di sosmed. WAH PARAH BROSIS!!! Sudah banyak kasus penipuan kaya gini agar selalu punya duit buat NGEKSIS.
Apa ciri2 nya ketika kalian udah Candu NGEKSIS? Gampang, kalo apa yang kalian tampilkan di sosmed berupa kesenangan, segala barang baru namun keadaan reality nya kalian sedih dan bingung buat cari modal selanjutnya buat ngeksis, nah itulah kalian udah CANDU.
MAU KAYA, ATAU TERLIHAT KAYA?
Tanya lagi hatimu dengan pertanyaan di atas. Kalo kalian lebih memilih gaya hidup yg 'bermodal diluar kemampuan' untuk dipamerkan daripada membeli sepetak tanah, membeli barang yang berguna atau investasi ke aset real, berarti kalo udah di fase ini: HATI HATI.
Saran saya sih ya yg belum terlalu candu, segeralah kurangi. Gapapa ngeksis tapi jangan bela2in sampe sosmed 'wanna be' garis keras. Jangan sampe MAKSAIN. Sadarilah bahwa kenikmatan dan kekayaan yang hakiki adalah yang dinikmati, bukan yang diperlihatkan untuk orang lain. Intinya banyak bersyukur aja deh yaaaa :*
Kecuali kalo emang udah tajir mampus dari sono nya dan ga ngerasa bingung buat modal kalian NGEKSIS BEBAS LAAAAH HAHAHAHA
disclaimer: ini bukan artikel antitesis, perdebatan atau penjustifikasian gaya hidup. Artikel ini murni pendapat subjektif penulis untuk menuangkan ide/pemikiran