VIVAnews -- Pemerintah Australia bersama Indonesia, Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menjalin kerjasama tekhnologi dengan Australia mengembangkan sapi. NTB diketahui merupakan provinsi yang menargetkan sejuta sapi pada tahun 2013.
Kerjasama tersebut akan ditindak lanjuti Wakil Gubernur NTB Badrul Munir yang didampingi Kepala Bapeda NTB Rosyadi Sayuti. Keduanya akan berangkat menuju Darwin Autralia untuk berdialog bersama pelaku bisnis sapi Australia.
"Hari ini kami diminta mendampingi Wakil Gubernur untuk membicarakan konsep Bumi Sejuta Sapi kita dihadapan pebisnis sapi Australia di Darwin," kata Rosyadi Sayuti kepada wartawan di Mataram Rabu 24 Maret 2010.
Sayuti menambahkan program Bumi Sejuta Sapi yang dicanangkan Pemerintah Provinsi NTB sudah disetujui oleh Presiden RI. Bahkan program tersebut dinilai membantu kebutuhan sapi di Indonesia dan mendukung program swasembada daging nasional pada tahun 2014.
Untuk itu pihaknya akan bekerjasama dengan Australia guna mengembangkan ternak sapi dengan metode Insiminasi Buatan. Diharapkan selama tiga hari berada di Darwin pemerintah NTB memperoleh banyak masukan dari pihak Australia.
Selama ini pemerintah NTB melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan menginginkan agar satu induk sapi bisa melahirkan satu induk anak tiap tahunnya. Dengan demikian menurut Sayuti dalam empat tahun kedepan NTB optimistis memiliki sejuta lebih sapi.
"Kalau sekarang saja kita punya 30.000 induk sapi dan tiap tahunnya melahirkan satu anak dalam jangka empat tahun kita bisa punya sejuta lebih sapi.Maka itu kita akan bekerjasama dengan Australia untuk mensukseskan program Bumi Sejuta Sapi ini,"ujar Rosyadi Sayuti.
Bumi Sejuta Sapi merupakan program unggulan Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi dan Wakilnya Badrul Munir. Data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB menyebutkan populasi sapi pada tahun 2008 sebanyak 546.114 ekor dengan jumlah induk sebanyak 37,36 persen dari populasi.
Adapun angka kelahiran mencapai 66,7 persen dari jumlah induk sapi dan angka kematian anak sapi mencapai 20 persen dari jumlah ternak sapi yang lahir.
Sementara jumlah pedet hingga saat ini sebanyak 101.239 ekor dengan jumlah pemotongan betina produktif dan pemotongan tidak tercatat mencapai 20 persen dari pemotongan tercatat.
Jumlah pemotongan dalam daerah sebesar 41.575 ekor dan jumlah sapi bibit dan sapi potong yang dikeluarkan dari wilayah NTB mencapai 28.500 ekor. "Hasil selanjutnya nanti kami sampaikan setelah kembali dari Australia,"ujar Rosyadi Sayuti.
Laporan: Edy Gustan | Mataram
(Sumber: http://nasional.vivanews.com/news/read/138983-australia_indonesia_kembangkan_produksi_sapi)
wah mudah-mudahan ini menjadi awal terbukanya pintu kemakmuran masyarakat Indonesia...
ReplyDeleteamin