Tuesday, November 16, 2010

ASPEK PERENCANAAN PERMODALAN AGRIBISNIS


Perencanaan modal usaha dalam agribisnis merupakan suatu kegiatan yang menjadi fondasi dasar berjalannya usaha agribisnis. Tidak hanya dalam sektor agribisnis, perencanaan modal merupakan faktor penting juga dalam sektor bisnis lain.
Sejatinya, perencanaan modal mempunyai tujuan untuk mengetahui anggaran dan jumlah biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu usaha agar efisiensi dan estimasi biaya dapat dicapai.
Hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan modal dalam usaha agribisnis peternakan adalah:
  • Pengusaha harus dapat mengetahui informasi tentang segala sudut usaha peternakan yang akan dijalankan. Ini diperlukan agar pengusaha peternakan dapat mengukur tingkat kebutuhan biaya sebagai modal mendirikan usaha peternakan.
  • Tingkat biaya yang dibutuhkan berdasarkan skala usaha yang dijalankan. Misalnya untuk skala usaha agribisnis sebagai usaha sampingan pasti membutuhkan biaya yang lebih sedikit dari pada skala usaha agribisnis sebagai usaha pokok/utama.
  • Biaya permodalan juga dipengaruhi oleh lokasi usaha. Apabila usaha peternakan dijalankan didaerah sentra produksi lebih efisien ketimbang menjalankan usaha peternakan di wilayah non-sentra produksi.
  • Modal dipengaruhi oleh jenis usaha penanganan produksi. Seperti subsistem usaha praproduksi pasti berbeda dengan subsistem usaha budidaya.
  • Dan terakhir modal juga dipengaruhi oleh sumber modal itu sendiri. Sumber modal itu bisa berupa investasi ataupun kredit dari bank.
Permodalan untuk segala usaha pun dapat diusahakan dan dibuat seminim mungkin. Masing2 pilihan memiliki resiko. Tinggal bagaimana anda membuat resiko itu sebagai motivasi diri anda untuk lebih baik.
Bila suka akan artikel ini, anda bisa tulis komentar anda. Kritik dan saran sangat dibutuhkan penulis. Have fun with Husbandry.....

CERAHNYA PROSPEK BISNIS CACING TANAH

Awalnya sangat jarang sekali orang yang melirik cacing tanah sebagai komoditas pendapatan bisnis karena anggapan orang cacing hanya berguna untuk bahan pakan budidaya ternak ataupun umpan untuk memancing ikan.
Tapi saat ini cacing tanah pun merupakan komoditas yang tidak hanya digunakan dalam umpan pancing semata, tapi telah bertambah manfaatnya sebagai bahan baku obta, kosmetik dan merupakan pengurai sampah yang alami. Apalagi ada kelompok masyarakat yang sengaja mengonsumsi cacing sebagai cemilan. Luar biasa kan rekan-rekan?

Sejarahnya cacing tanah mulai dikenal masyarakat sejak tahun 1998. Perkembangan bisnis ini tidak lepas dari wilayah pemasarannya yang sangat luas. Disamping itu teknik budidaya yang relatif mudah dan biaya operasional yang terbilang murah. dan ada hasil sampingan lainnya dari bisnis cacing tanah, yaitu kascing. Kascing merupakan media pemeliharaan cacing tanah yang digunakan juga sebagai pupuk organik berharga tinggi.
Sekarang di media teknologi internet sudah banyak peternak cacing tanah yang mempromosikan komoditasnya melalui website, blog, ataupun forum-forum. Dari media internet itulah mereka menjaring konsumen-konsumen untuk menjual komoditasnya lebih luas.
Dan kabar baik lagi bagi pembudidaya cacing tanah (atau calon pembudidaya) dewasa ini cacing telah dikonsumsi massal. Di luar negeri seperti di eropa, korea, dan jepang adalah negara-negara yang sedang ngetrend mengonsumsi cacing yang telah diproses menjadi makanan yang terkemas secara modern.
Sebaiknya pemerintah menjalin kerja sama dengan negara-negara pengonsumsi cacing agar para pembudidaya cacing tanah tak perlu lagi bingung memasarkan komoditasnya.
Anda tertarik menekuni bisnis ini?

sumber gambar : http://u.kaskus.us/21/3qjg6esj.jpg

Monday, November 8, 2010

Jenis Usaha Peternakan Berdasarkan Skala Usaha

Kegiatan Peternakan saat ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga saja. Tapi sudah merupakan usaha yang dijadikan sumber penghasilan pokok. Dewasa ini usaha peternakan juga sudah mencapai level usaha industri yang menyediakan lapangan kerja bagi orang banyak.
Adapun pembagian jenis usaha peternakan berdasarkan skala usaha adalah sebagai berikut:

1. Usaha Sambilan
Usaha sambilan dalam peternakan disini bisa diartikan sebagai 'side job'. Artinya yang mempunyai pekerjaan seperti karyawan, PNS, bisa menambah penghasilan rumah tangga dengan usaha sambilan peternakan ini. Rata-rata tingkat pendapatan yang diperoleh dari jenis usaha ternak sambilan ini persentasenya 30% dari total pendapatan.
Sedangkan di pedesaan juga banyak peternak yang melakukan usaha sambilan yang diartikan dari skala usahanya. Karena usaha peternakan dengan skala kecil ini merupakan bagian dari usaha pertanian.

2. Cabang Usaha
Usaha peternakan juga bisa diartikan sebagai suatu cabang usaha. Jenis usaha peternakan ini berperan sebagai salah satu sumber pendapatan selain dari menambah pendapatan. Persentase tingkat pendapatannya sekitar 30%-70%.

3. Usaha Pokok
Jenis usaha ini merupakan usaha peternakan yang dijadikan sebagai sumber pendapatan utama. Persentase tingkat pendapatannya bisa mencapai 70%-100%. Seluruh hewan ternak bisa dijadikan sebagai usaha pokok.

4. Usaha Industri
Usaha peternakan skala industri merupakan usaha yang sudah berbadan hukum. Tingkat pendapatannya bisa mencapai 100%. Peternakan yang dikelola secara industri sudah dikelola secara besar untuk produksi yang besar pula.

Sekarang tinggal anda memili jenis usaha peternakan apa yang akan anda kelola?
Apabila anda seorang pegawai yang sibuk, pilihlah usaha peternakan sebagai usaha sambilan.
Bila anda seorang pegawai yang tidak terlalu sibuk dan punya waktu luang, pilihlah usaha peternakan sebagai cabang usaha....
Tergantung diri anda sekarang. Apabila ingin serius dalam usaha peternakan, mulailah dari sekarang....

Wednesday, November 3, 2010

KEUNTUNGAN BETERNAK DOMBA

Diantarnya beternak domba dapat menguntungkan. Keuntungan tersebut:

  • Domba adalah hewan ternak yang mudah beradaptasi dengan lingkungan. Indonesia adalah negara dengan iklim tropis, tapi tidak menghalangi pengembangan budidaya ternak domba
  • Domba adalah golongan hewan yang senang hidup berkelompok, sehingga apabila terpisah saat digembalakan dapat dengan mudah kembali ke kelompoknya
  • Domba adalah ternak yang perkembang biakannya terbilang cepat. Dalam waktu 2 tahun dapat beranak 3 kali
  • Banyak hasil sampingan dari domba. Yaitu kotorannya yang dapat dijadikan pupuk. Kulitnya dapat dijadikan barang produk olahan industri kulit seperti jaket kulit, sepatu, dll.
  • Modal terhitung kecil, karena dengan usaha domba dengan kandang yang relatif sederhana dan pakannya berupa hijauan yang dapat dengan mudah didapat dilingkungan sekitar
  • Ternak domba merupakan ternak yang bisa ditabungkan. Ketika musim panen peternak bisa membeli dalam jumlah besar. Ketika musim paceklik, domba tersebut dapat dijual ke pasar
  • Dagingnya berupa salah satu sumber protein hewani

Tuesday, November 2, 2010

PROSPEK TERNAK DOMBA DI INDONESIA

Dewasa ini kebanyakan ternak domba masih diusahakan oleh peternak di pedesaan dengan jumlah 2-5 ekor domba per peternak. Itupun masih dipelihara secara tradisional dan belum dipelihara secara intensif seperti layaknya di farm yang modern. Hewan ternak dipelihara secara sederhana. Mulai dari perkandangan yang masih sederhana sampai pakan yang sederhana pula dengan hanya mengandalkan rumput ataupun setengah digembalakan. Belum ada pemeliharaan dan pemilihan bibit secara terarah.
Dengan pemeliharaan yang intensif, perkembangan dan pertumbuhan ternak domba pun bisa mencapai 50-175 gr per harinya. Berbeda dengan pemeliharaan yang masih mengandalkan sistem tradisional yang pertumbuhan bobotnya kurang dari 50 gr per harinya.
Dengan beternak domba, peternak di Indonesia mempunyai prospekl yang sangat cerah. Keuntungannya adalah sebagai berikut:
  • ·      Daging domba adalahh suatu komoditas peternakan yang diterima oleh semua lapisan masyarakat, agama, dan kepercayaan di Indonesia. 
  •        Daging domba merupakan sumber protein hewani yang mendorong penduduk untuk memenuhi gizi.
Dengan adanya faktor seperti yang telah dijelaskan diatas, komoditas domba sangat dibutuhkan dan memiliki prospek cerah. Selera konsumen akan menyantap daging domba dalam bentuk satai ataupun gulai masih banyak ditemui di Indonesia. dengan demikian para pengusaha ternak domba memiliki masa depan yang cerah. Selama manusia senang makan daging, khususnya daging domba, para pengusaha domba jangan takut untuk berusaha. Apalagi kebutuhan daging di Indonesia sebagian masih import. Menandakan bahwa permintaan akan daging domba sangat tinggi disamping penawaran yang masih sedikit dari para peternak domba.

Sumber gambar: http://warintek.bantulkab.go.id/basisdata/Budidaya_Peternakan/images/domba.jpg

MACAM DAN TIPE BANGSA DOMBA

MACAM DAN TIPE BANGSA DOMBA
Secara umum ternak domba dikategorikan menjadi tipe pedaging dan tipe wol. Tapi ada juga yang dikategorikan dual purpose (penghasil daging seklaigus penghasil wol).
  1. Domba tipe pedaging 
  2. Domba tipe wol 
Domba tipe pedaging mempunyai cirri-ciri umum sebagai berikut:
a. Tubuh ternak padat, leher yang dimiliki pendek, punggung dan pinggang simetris dan lurus, serta dada yang lebar.
b. Memiliki kaki yang pendek dan seluruh tubuh berurat daging padat.
Contoh domba tipe pedaging: Oxford, Hampshire, dan Shouthdown.
Kategori domba tipe wol mempunyai cirri umum seperti berikut?
a. Mempunyai tubuh yang ringan, kaki ringan dan halus dan dagingnya tipis, serta berperilaku aktif.
b. Permukaan daging dan kulit agak longgar.
Contoh domba tipe wol: Merino, Rambouillet, dan Suffolk.
 
Pada umumnya domba-domba di Indonesia masuk ke tipe pedaging. Karena di Indonesia belum ada minat untuk mengolah wol secara umum. Disamping itu iklim di Indonesia adalah tropis. Sehingga penggunaan wol di Indonesia sangat minim sekali. Tak seperti di negara-negara yang memiliki 4 musim seperti Jepang yang memiliki musim dingin pada salah satu musimnya.
Berikut bangsa dombadi Indonesia dan luar negeri:
1. Bangsa domba Indonesia
a. Domba asli Indonesia/Domba Lokal
Ciri-ciri domba lokal:
a. Lambat dewasa sehingga bentuk tubuh relative kecil
b. Warna bulu tidak merata dan coraknya terkesan tidak seragam
c. Karkas yang dihasilkan cenderung rendah
b. Domba ekor gemuk
Domba ekor gemuk dibawa ke Indonesia oleh para pedagang arab pada abad ke 18 dan ke-19. Persebaran domba ini terdapat di Jawa Timur, Madura, Lombok, dan Sulawesi. Ciri-cirinya adalah:
a. Bobot badan besar bisa mencapai 50 kg untuk jantan dan 35 kg untuk betina.
b. Domba jantan terdapat tanduk, sedangkan domba betina tidak terdapat tanduk.
c. Memiliki ekor yang panjang, pada bagian pangkal ekornya menimbun banyak lemak.
c. Domba Priangan
Domba ini juga disebut sebagai domba Garut, yang diperkirakan antara domba lokal, domba ekor Gemuk dari Afrika dan domba Merino. Ciri-ciri domba priangan merupakan:
a. Berbadan besar, leher kuat sehingga bisa dijadikan domba tangkas. Bobot domba priangan jantan bisa mencapai 60 kg. Sedangkan domba priangan betina bisa mencapai 35 kg.
b. Domba jantan bertanduk besar dan melengkung. Bagian pangkal tanduk kiri dan tanduk kanan hamper bersatu. Sedangkan domba betina tidak bertanduk.
c. Memiliki bulu yang lebih panjang daripada domba asli.
2. Bangsa domba Luar Negeri
a. Domba Merino
Memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
a. Badan tertutupi oleh wol yang tebal dan persebaran bulunya merata.
b. Domba jantan bertanduk besar dan membelit, tetapi domba betina tidak bertanduk.
c. Tubuh mempunyai ukuran yang besar, jantan mencapai bobot 70 kg dan betina 45 kg.
b. Domba Rambouillet
a. Mempunyai tubuh yang besar, dalam, padat dan lebar, serta tulang-tulangnya kuat.
b. Kepala tegak.
c. Domba jantan bertanduk besar sedangkan domba betina tidak.
c. Domba Southdown
a. Tubuhnya tergolong kecil, lebar dan dalam, bentuknya bulat, berdaging padat dan kaki terbilang pendek.
b. Leher pendek tetapi tebal.
c. Bertelinga pendek dan ujungnya membulat, serta tak bertanduk.
d. Domba Suffolk
a. Badannya cukup besar, karena jantan bobotnya bisa mencapai > 60 kg.
b. Warna kepala dan kaki hitam.
c. Kakinya pendek.
e. Domba Dorset
a. Ukuran tubuhnya panjang, lebar dan dalam, berbentuk segi empat. Bobot domba jantan bisa mencapai 100 kg, sedangkan domba betina sekitar 80 kg.
b. Terdapat dua kelompok dalam bangsa ini. Yaitu jantan dan betina bertanduk serta jantan dan betina yang tidak bertanduk.